Powered by Blogger.

Pengenalan XenServer (XEN)


XenServer merupakan server virtualization platform dari citrix, untuk mengoptimalkan Windows dan linux virtual server, dimana semuanya memerlukan kemampuan membuat dan manage sebuah virtual infrastructure. Xen adalah open source virtual machine manager & monitor, dikembangkan di University of Cambridge. Dibuat dengan tujuan untuk menjalankan sampai dengan seratus sistem operasi ber-fitur penuh ( full featured OSs) di hanya satu komputer. Virtualisasi Xen menggunakan
teknologi paravirtualisasi menyediakan isolasi yang aman, pengatur sumberdaya, garansi untuk quality-of-services dan live migration untuk sebuah mesin virtual. Untuk menjalankan Xen, sistem operasi dasar harus dimodifikasi secara khusus untuk kebutuhan tersendiri dan dengan cara ini dicapai kinerja virtualisasi sangat tinggi tanpa hardware khusus. XenServer jalan langsung di hardware server tanpa memerlukan sistem operasi. XenServer bekerja di element-element yang sederhana dari physical Machine (seperti hard drives, resources and ports) dan mengalokasikan ke virtual machines (VMs) yang sedang berjalan. XenCenter bisa manage XenServer hosts, pools dan shared storage dan deploy, manage dan monitor Virtual Machines dari Windows Desktop Machine.

Xen adalah suatu hypervisor, pengelola virtualisasi. Xen merupakan piranti lunak virtualisasi yang awalnya dikembangkan di Universitas Cambridge dan saat ini dikembangkan oleh komunitas sebagai piranti lunak bebas. Selain itu dalam pengembangannya Xen juga didukung oleh banyak perusahaan TI terkemuka di dunia seperti Citrix, IBM, Intel, Hewlett-Packard, Novell, Red Hat, Sun Microsystems, dan Oracle. Xen dapat berjalan pada arsitektur CPU x86/x86-64 dan menjalankan sistem operasi di dalam mesin virtual dengan arsitektur yang sama. Pendekatan utama Xen adalah paravirtualization, tetapi sejak versi 3.0 Xen juga mendukung hardware-assisted virtualization.

Domain Pada Xen
Domain kontrol, dom0, berfungsi seperti instalasi Linux standar, sehingga dapat dijalankan aplikasi modus pengguna, seperti yang digunakan untuk mengelola lingkungan Xen, serta dipasang driver pengguna yang diperlukan untuk mendukung platform perangkat keras. Karena kemampuan untuk mengkompilasi dan menjalankan hampir semua perangkat keras dengan driver Linux yang tersedia, Xen memiliki beragam dukungan perangkat keras. Hal ini memberikan fleksibilitas yang lebih besar kepada organisasi TI dengan pilihan mereka akan jaringan fisik dan perangkat penyimpanan maupun mengijinkan Xen untuk diterapkan pada hampir setiap lingkungan x86. API perangkat keras virtual mencakup control antarmuka yang mengelola pemaparan perangkat fisik, baik pembuatan maupun penciptaan, melalui perangkat I/O berikut:
1. Virtual Network Interfaces (VIFs)
2. Virtual Firewall and Routers (VFRs)
3. Virtual Block Devices (VBDs)

Setiap perangkat I/O virtual memiliki sebuah Access Control List (ACL) yang terkait dengannya. Mirip dengan ACL untuk file system atau jaringan, ACL ini berisi informasi tentang domU yang memiliki akses ke perangkat, serta batasan dan tipe akses yang diijinkan. Antarmuka kontrol serta kumpulan statistik yang memprofilkan komponen sistem Xen, diekspor ke seperangkat alat manajemen modus pengguna yang berjalan di alat dom0. Alat-alat ini dapat digunakan untuk:
1. Membuat dan menghapus DomU
2. Membuat dan menghapus perangkat I/O virtual
3. Memantau aktivitas jaringan
4. Migrasi langsung mesin virtual dari satu host Xen ke yang lain
5. Memantau kinerja pada tingkat systemwide atau per-domain